Jumat, 25 Juli 2014

Story of The Cruel World

This is the story of the cruel world..


Beberapa hari yang lalu, hati saya terenyuh saat melihat tayangan di salah satu acara televisi. Air mata saya mengalir hebat. Mulut saya tidak berhenti menyerukan, Astaghfirullah, Allahu Akbar, dan sesekali mengumpat dalam hati. Adalah video penayangan "Perlawanan Sipil di Gaza" yang ditayangkan di salah satu televisi swasta yang akhirnya saya tonton lagi via youtube. Demi Tuhan dan semesta alam, this is the touchest video i've ever seen all time.

Saya dulu berpikir kalau tidak ada orang yang benar-benar 100% jahat di dunia ini. Tapi ternyata ada. I thought Israel was the scariest thing in this world. Mereka adalah bentuk nyata dari setan-iblis yang ada di muka bumi ini. They were borned without feeling of humanity. Biadab! Bajingan! Entah apa lagi kata terburuk yang bisa diungkapkan untuk menggambarkan betapa jahatnya perlakuan mereka terhadap orang-orang Palestina-- anak-anak Palestina.

Yang membuat saya benar-benar tersentuh dan akhirnya beruraian air mata adalah ketika melihat jeritan, tangisan, dan celotehan polos dari anak-anak Palestina yang terekam di video ini. Ya Tuhan.. anak-anak sekecil itu, semanis dan selucu itu. Mereka bahkan tidak berhak menangis. Apalagi menjerit ketakutan merasakan kekejaman dunia setiap harinya.

Mengutip untaian percakapan yang terekam di video tersebut. Gadis kecil berumur 5 tahun dengan mengikatkan bendera Palestina di kepalanya, menantang tentara zionis yang telah memperlakukan sahabatnya dengan tidak adil, dan menyerukan kepolosannya seperti ini :
"Hey.. Stop! Stop!"
"Why you treated my friend like that?"
"She is my best friend. I love her. I love.."
"I don't want to go. Just you want to go from my space".
"Why you coming in the night? Made me can't sleep all the night."
"You are coming, coming and coming. Why you're coming?"

Gadis kecil itu terus bertanya walau tidak ada respon secuil pun dari tentara zionis.
Lalu dilanjutkan ke celotehan berikutnya yang benar-benar menggores hati.
"I want Justice. Why do you coming?"
"I wonder.. i always wonder."
"Who's right and who's wrong?"
"If the truth can telling."

Hah.. isn't it the most tragic conversation who showed up by the children? I guess, ya. 
Penampakan tidak kalah menyedihkan lainnya adalah ketika seorang guru membela muridnya, anak laki-laki berumur 10 tahun, yang hendak ditangkap di sekolahnya oleh segerombolan tentara zionis.
Selanjutnya yang paling mengiris hati, saat anak laki-laki yang entah kemana tujuannya, ketika di tengah jalan tiba-tiba di geledah oleh tentara bersenjata Israel. Dengan polosnya ia mengikuti perintah tentara tersebut dan memastikan bahwa dirinya tidak berbahaya. Wajah ketakutan dan ketidak-berdayaan anak tersebut jelas terlihat. Bagaimana mungkin anak yang lahir di tanah air sendiri sebegitu tidak bebasnya berjalan di wilayah sendiri? Argh.. i can feel this hurt.
Ada lagi anak kecil yang menangis sejadi-jadinya ketika diseret paksa karena telah melempari tentara Israel dengan kerikil karena merasa diperlakukan tidak adil di wilayahnya sendiri. Anak kecil itu menjerit meminta pertolongan, namun tak ada respon dari segerombolan biadab tentara Israel. Benar-benar jahanam!
Dan video ini ditutup dengan curahan hati salah seorang anak penghuni Palestina yang mengungkapkan bahwa ia dan teman-temannya terpaksa tinggal di sekolah dengan lantai yang dingin, tak ada kasur, makanan, air dan listrik. Sang anak pun menceritakan kesedihannya yang tidak bisa menonton program dan cartoon kesukaannya di televisi. Yang ada hanya penembakan, pemakaman dan kematian.

Saya tidak tau skenario se-indah apa yang telah direncanakan Tuhan untuk anak-anak yang terlahir di Palestina sana. Mereka dilahirkan di negara yang penuh konflik sejak puluhan tahun yang lalu. Saat anak-anak di belahan dunia lainnya bisa tertawa bahagia menikmati keindahan masa kecil dengan bermain sepuasnya. They don't even have a reason to smile. They don't have a nice childhood. All they have are the feeling of fear, worry, and frightened. They worry about the sounds of the booms. They worry about the missiles. About their family that can losing suddenly. Everyday.. Everytime.

Anggaplah ini hanya sekedar tulisan yang mungkin tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap apa yang telah terjadi di Palestina. Pun tidak akan meringankan beban mereka. But from the deepest of my heart, i pray for Palestine.
I pray for the children of Palestine wake up to a beautiful morning.
I pray for the children of Palestine wake up to the sounds of birds and not because the sounds of booms.
I pray for the children of Palestine to live and experience the childhood they deserve without presence of fear.
I pray for the crying children and all the mothers in Palestine who weep tears for their children.
As a human who live on the same earth, i pray for their safety, peace, and life abundant.









Watch the video here :
http://www.youtube.com/watch?v=qBcx1My7SZg

0 komentar:

Posting Komentar